Monday, 31 July 2017

JANGAN PERNAH SEKALIPUN KAU PALINGKAN WAJAHMU DARI SAHABATMU



INI ADALAH KISAH NYATA DARIKU UNTUKMU. SEMOGA TERSAMPAIKAN KEPADA SETIAP HATI


Kau tahu ini siapa? Pasti kau sudah bisa menerka-nerka dalam benakmu. Ya, mereka adalah sahabat-sahabat dekatku. Mungkin kau tak kan menyangka bahwa salah satunya sudah tak ada di dunia ini. Begitulah takdir, manusia tidak akan pernah tahu kapan dirinya akan di panggil. Hanya Allah SWT yang tahu.



Ini ada sedikit cerita yang ku alami bersama sahabatku yang sudah tiada di dunia ini lagi. Emm.. stop jangan sedih dulu karena ceritanya belum dimulai😥. Siapkan beberapa tisu disampingmu...
Oke aku mulai... Mungkin akan kumulai dari pertama aku kenal dengan sahabat-sahabatku ini. Tapi sebelum kenal mereka aku juga punya sahabat dekat juga loh waktu di kelas X. Tapi itu beda cerita.. oke skip saja dulu yah.. 😊

Pertama kali aku bertemu dengan sahabatku ini yang berinisial "H".(Nama di samarkan, teman-teman kelasku pasti tahu). Pertama kenal dulu, waktu aku ikut ekskul Basketball di SMA. Pada saat itu aku dan dia kenal di ekskul basket tapi tidak begitu akrab karena kelas kita beda. Aku berada di kelas X-A dan dia di kelas X-C. Terus aku kenal dengan sahabatku satunya yang berinisial "P". Dia berada di kelas X-D waktu itu. Okey pasti penasarankan, emm Oke skip langsung kita ke pertemuan Tiga orang sahabat yang ini.
Ujian Semester suda selesai waktunya kenaikan kelas. Nah sekarang tinggal menunggu pengumuman penentuan berada di kelas mana. Entah kebetulan atau tidak aku dan dua sahabatku itu berada di kelas yang sama yaitu di kelas XI-IPA II. Kemudian aku keluar dari ruang pengumuman lalu mencari tempat duduk tapi aku duduk sendiri seperti biasanya sebagai seorang yang penyendiri. Lalu tiba-tiba ada yang mendatangi aku. Kau pasti tahu orangnya, yaps.. benar itu mereka berdua. Yang pertama mendatangiku adalah "H" dia mengajak aku untuk duduk sebangku, dan kemudia baru datang si "P". Lalu kita ngobrol-ngobrol untuk salingengenal. Suatu hari ada tugas kelompok dan kita membentuk kelompok isinya 5 orang. Pasti kau sudah tahu dengan siapa aku berkelompok, ya anda benar lagi.. 100 buat anda. 😊...  Kita bertiga ditamba 2 orang yang sekelas denganku. Tak usah di jelasin ya siapa mereka berdua hihihi.. mode jahat 😄... Oke intinya kita mengerjakan  kelompok di rumah "P". Untuk pertama kalinya aku kerumah "P".
Singkat cerita... Biar tidak kepanjangan ceritanya 😂😂..

Waktunya ekskul Basket tiba, seperti biasa aku selalu naik sepeda pancal ku seperti setiap harinya kalau pergi ke Sekolah. Secara kebetulan di jalan ketemu "H", seperti biasa "H" naik motor lalu aku minta di gandeng biar cepet sampai. Hehe aku curang ya, memanfaatkan keadaan. Yah terus seperti itu tiap kali latihan basket aku selalu naik sepeda pancal. Ada suatu hari aku tidak datang ke latihan basket karena pelatihnya ku kira sudah tidak ada. Tapi si "H" setahuku selalu ikut latihan. Ah iya lupa kalau ga salah aku gak main basket lagi sejak ujian semester kenaikan kelas XI.. hoho maaf sedikit lupa 😣😣.
Oke dah tiba waktunya kenaikan kelas XII. Singkat cerita Kita bertiga tetap sekelas loh.. enatah itu sudah takdir kali ya.. beberapa teman juga ada yang masih sekelas sama kita yaitu XII-IPA 1. Emm kau tahu aku merasa mereka semua seperti keluarga sendiri. Begitulah masa SMA, masa putih abu-abu. 😊. Oke lanjut ceritanya lagi...

Seperti biasa aku dan si "H" selalu main basket di SMA pernah juga beberapa kali di SMP sampai saat kita kuliah di jurusan masing-masing yang berbeda. Itulah masa dimana persahabatan di Uji kita bertiga terpisah karena pilihan jurusan namun anehnya tetap sama ke Univ. yang sama. "P" memilih jurusan BING, "H" memilih jurusan TI dan aku jurusan SI. Suatu hari aku kerja di sebuah rental dekat kampus dan kau pasti tidak menyangka kan kalau kita bertiga di tempat yang sama, kerja di Rental komputer dan fotocopi.
Oke ceritanya di singkat saja. Sudah malam admin soalnya udah ngantuk nih 😁. Iklan dikit biar gak bosen bacanya sampai habis cerita😁...

Nah inilah awal dari puncak ujian persahabatan yang benar-benar akan memisahkan kita bertiga dalam kehidupan. Kuliah sudah mendekati semester akhir-akhir dua Sahabatku itu akhirnya lulus kuliah tepat waktu 4 tahun dengan gelar sarjana masing-masing. Hanya tinggal aku yang agak sedikit molor 1 tahun molor kuliahnya. Alasannya hanya sepele yaitu judul ujian skripsiku di tolak terus-menerus mungkin karena aku terlalu pengecut menghadapi kenyataan itulah aku berhenti sejenak. Akhirnya kerja di tempat rental itu lagi. Sebelumnya kita bertiga pernah keluar dari tempat rental itu dan balik lagi kecuali "H" karena dia tidak mau, alasannya ingin menemani Ibunya. Ia memang kasihan Ibunya di rumah sendiri gak ada temennya karena ayah "H" telah berpulang belum terlalu lama. Kau tau apa yang ku rasa saat ta'ziah kerumahnya waktu ayah "H" meninggal. Hancur!. Hatiku hancur apalagi ketika melihat sahabatku itu. Mungkin "P" juga merasakan hal yang sama. 😭😭😭.

Okey mulai dari sini siapkan Tisu di sampingmu. T-T
Ceritanya ini aku sudah sadar dan mau melanjutkan sampai kelulusan sarjana. Aku mengikuti sidang skripsi dengan lancar walau ada insiden kecil tapi teratasi. Intinya aku lulus dan kau tau aku lulus menjadi sarjana terbaik se jurusan. Yeee tepuk tangan 👏...😊...

Di sinilah Allah menunjukkan kuasanya. Aku juga tak menyangka akan jadi mahasiswa terbaik di jurusanku, tapi ketika wisuda ortu tidak menemaniku beda sama teman lainnya wisuda bawa ortunya, yah maklumlah ortuku lagi sibuk soalnya ada acara di desaku semacam ultah gitu. Tapi tak apa, aku minta si "P" datang ke wisudaku sama si "H" tapi si "H" tak bisa dia ada acara keluarga, aku memakluminya akhirnya "P" datang sama teman sekelasnya cewek tentu aku juga kenal. 

Singkat cerita aku tetap masih kerja di rental sama "P". Tidak jarang si "H" datang berkunjung juga ke rental hanya sekedar fotokopi atau mampir untuk ngobrol sama kita.. bercanda dan tertawa bersama di tempat fotokopi tentunya sama pemilik rental juga karena pemilik juga masih sepantaranlah walaupun lebih tua dikit di atas kita. Eh ngomong-ngomong di antara kami bertiga si "H" lah yang paling muda dan yang paling tua si "P". Mereka berdua tinginya di atas 170 cm kurang lebih. Bedanya aku sama si "H" dia umurnya paling muda dan aku paling kecil sendiri karena tinggiku hanya sekitar 163, tidak hanya kecil tapi manis dan putih kata orang-orang shi 😂.

Si "P" dan si "H" sibuk buat lamaran kerja, kesana kesini melamar kerja tidak ada hari tanpa lamaran kerja dan aku hanya diam dan mengerjakan kerjaan apa yang ada di rental itu. Namun dalam hati kecilku aku takut di tinggal mereka dan menjadi penyendiri lagi. Suatu ketika si "P" dapat panggilan interview, aku benar-benar takut, sebal dan campur aduk hanya kepikiran bagaimana aku kalau disini sendiri. Beginilah aku seorang pecundang dan pengecut tak berani menghadapi kenyataan tapi entah kenapa aku pengen banget jadi Artis Top Terkenal di Mana-mana. Padahal sebenernya aku penakut, pengecut, pecundang dan selalu lari dari kenyataan.

Akhirnya si "P" gagal, yah mungkin insting manusia kali ya senang melihat orang lain gagal. Aku benar-benar minta maaf soal ini teman. Sangat memalukan bukan. 😖...
Begitu juga sama halnya yang terjadi antara aku dan si "H", tapi mereka benar-benar tak tahu masalah ini karena aku menyimpannya dalam hatiku saja. Aku benar-benar minta maaf sama kalian berdua. Semoga tersampaikan... 🙏 Aamiin.

Mungkin ini agak aneh buat ku, suatu hari tiba-tiba si "H" mengajak kita untuk ke tempat wisata Gunung Kelud, biasanya kan agak susah kalau di ajak ke tempat wisata bahkan di ajak renang kadang bisa kadang sibuk begitulah mereka berdua. 





 




Ah iya ini kejadian pas sebelum aku lulus kuliah kalau tak salah ingat. Begitulah intinya. Ada lagi kejadian aneh lainnya suatu hari kalau tak salah waktu itu tanggal 1 Suro dia mengajak kita ke wisata Air Terjun Sedudo, namun si "P" tak bisa karena sibuk ada acara keluarga. Akhirnya kita, aku dan si "H" mengajak salah satu teman sekelas kami si "M", dia dulu waktu kelas XII sekelas sama kita jadi ya begitulah. Dia juga sahabatku waktu di Bangku kuliah karena aku sekelas dengan si "M" jadi agak dekatlah. Lalu kita pergi bertiga aku di bonceng si "H" dan si "M" naik motornya sendiri. Setelah sampai di tempat wisata Air Terjun Sedudo, aku sama si "M" mandi di bawah siraman air yang turun dari langit namun si "H" aku suruh ikut turun gak mau juga. Lalu kita pulang. Tahu kah kau Mitosnya kalau mandi di tempat tersebut saat 1 Suro akan awet muda lho.. 😁.. tapi juga banyak menelan korban tanah longsor juga di tempat itu.


 










Ada hal aneh lagi entah ini firasat atau bukan suatu hari saat aku dan si "H" main basket di SMA entah kenapa aku melihat ada sesuatu yang ganjil di wajahnya pada saat itu terjadi menjelang sore tepatnya Ashar. Aku melihat wajahnya bersinar terang beda dari biasanya ini terjadi beberapa hari sebelum dia meninggal dunia mingkin sekitar sebulan aku lupa. Saat melihat itu entah kenapa dalam hatiku berkata kok wajahnya bersinar mirip waktu nenek ku di Jateng sebelum nenek meninggal ya. Langsung aku hilangkan pikiranku itu dan berdoa dalam hati semoga jangan terjadi sambil cemas. Dan aku langsung bertanya ke dia begini "eh kamu pakai sabun apa sih kok wajahmu kelihatan bersih?" Dia menjawab "sabun muka biasa bi#£+#!". Dan aku melupakan hal itu. Kemdian kami pulang si "H" mengantarku pulang karena kita berangkat naik motor boncengan. Di jalan dia tiba-tiba cerita dan sekaligus tanya "Eh kemaren aku tuh pas di rumah entah mimpi atau tidak aku melihat sosok kelihatan hitam gitu duduk di kursi seperti ayahku, aku panggil-panggi dia cuma diam saja di pojokan. Menurutmu itu siapa". "Wah aku gak tau bro. emm mungkin Malaikat Izroil. Kata ku dengan nada bercanda". Terus dia bilang "Duh jangan dulu lah, masih belum nikah ini". Terus aku berkata "Perbanyaklah ibadah, dzikir dan berdoa terus baca tuh Al-Qur'an, biar hati tenang". Sampailah aku kerumah dan si "H" pulang juga kerumahnya. Perlu di ketahui kita bertiga selalu mengingatkan soal ibadah, dan keluarga si "H" menganggap aku sama "P" seperti keluarganya.

Suatu hari sebelum si "H" meninggal, dia sempat mengajakku ke tempat wisata Air Terjun Roro Kuning, tapi berhubung aku pagi lagi sibuk gak jadi pergi dah. Saat itu aku punya perasaan menyesal, "kenapa ya tadi aku gak pergi sama dia" dalam hati. Lalu aku sms "bagaimana bro jadi gak? Mumpung aku nih sore dah gak sibuk"."Gak dah bro, aku sekarang lagi di rumahnya "HN". Catatan "HN" teman cewek kita waktu SMA. Aku jawab "oh ya udah tak apa". "duh menyesalnya bukan main" dalam hati. Dan kemudian hari minggu entah aku lupa tanggalnya saat itu ada latihan basket aku di sms di ajak dia untuk menonton dan aku disuruh kerumahnya. Lalu aku berangkat ke rumahnya. Sudah sampai di rumahnya, eh rumahnya pada di kunci pintunya. Aku coba telfon dan sms berkali-kali tak ada jawaban. Akhirnya aku uring-uringan sendiri dan radak kesel juga, karena aku paling gak suka menunggu dan bikin orang menunggu. Dia nyuruh ke rumahnya malah gak ada orang sama sekali. Lalu ku coba sabar dan tenangin diri. Akhirnya dia nongol juga bawa motor entah dari mana. "Dah lama bro". "Gak, barusan kok" dalam hatiku dah dari tadi. "Mang dari mana sih? Aku telfon dan sms gak di jawab" tanyaku."Dari sana, Hp ku gak tak bawa" sambil cengar-cengir dia. Terus kita berangkat. Ke Kediri stadion basket. Sampai ke tempat dan dah mau selesai basketnya akhirnya dia mengajak ke tempat wisata Poh Sarang. Di jalan kita sambil cerita-cerita tentang kerjaan. "Emm. Inshaallah aku awal tahun 2016 mau ke Jakarta bro, mengejar cita-cita jadi artis hohoho. Itu aku punya kenalan seseorang yang dulunya pernah jadi editor film di Soraya Film, aku di ajak ke Jakarta di tawari kerjaan gitu katanya" kataku."sebenarnya aku tuh juga ingin pergi jauh gitu" kata si "H". "Lah mau ikut ke Jakarta?" Kataku. "Gak dah bro" katanya. "Terus ingin pergi jauh kemana ke akhirat?" Sambil nyengir ketawa. Yah emang dasar mulutku ceplas-ceplos kalau lagi bercanda. "Jangan dulu toh, aku kan belum nikah bro" katanya. Akhirnya kita sampai ke Poh Sarang, di sana dia si "H" sangat takjub melihat pemandangan itu dan berkata "Apik Ya" maksudnya "indah ya". Di sana kita keliling melihat-lihat patung yang menceritakan alur di salipnya Yesus. Dan kita berburu foto walaupun aku yang paling banyak fotonya dari pada sahabatku itu. Yah harap di maklumo karena dia tak begitu suka di foto. Setelah itu kita pulang dan di perjalanan mampir di sebuah mall di Kediri. Kita lihat-lihat jam tangan mumpung lagi cuci gudang dan tanpa di sadari kita beli jam yang hampir mirip. Kita menyadari setelah sampai dirumah sahabatku ini. Walaupun beda di lampu dan angka, tapi benar-benar mirip. Itu pun yang menyadari ibunya si "H" kalau gak salah ingat.
Ini mendekati akhir cerita. Jadi tetep stay with me yah.. 😉.

Kemudian kita bertiga melanjutkan kisah masing-masing. Pada saat itu Tahun baru 2016 telah tiba ini saatnya giliranku yang akan pergi ke kota besar yaitu Jakarta, aku pamitan sama Bos Rental kalau aku akan pergi ke Jakarta Mengejar Cita-cita. Lalu Bos rental mengundang semua karyawan dan karyawatinya untuk makan-makan tentu saja si "H" di undang walaupun statusnya bukan karyawan tapi mantan karyawan. Tapi sayangnya dia gak mau karena tak enak. Dan kami pun berangkat tanpa dia. 

Akhirnya aku pergi juga ke jakarta, berangkat di jemput sama kenalanku itu tapi naik sepeda motor dari Nganjuk ke Jakarta. Bayangkan demi cita-cita rela naik motor ke Jakarta. Singkat cerita aku sampai ke Jakarta. Duaminggu berlalu begitu cepat di Jakarta aku sudah ikut Casting di sebuah agensi namun aku gagal. Mungkin belum rezeki. Tiba-tiba ada Line masuk aku buka chatnya, ternyata dari si "H". Isinya begini. "Bagaimana bro kabarnya? Kapan pulang?".. tanya dia. "Alhamdulillah Baik. Lha kamu? Masih lama bro". Kataku. "eeh ada kaos anime nih, kalau km mau jualan kaos ntar aku cariin di sini" kataku. Dia baru bales besok paginya. "Alhamdulillah baik juga. "Berapaan tuh?" Tanyanya. "Murah kok cuma 50.000" kataku. "Okey. Nanti kalau ada uang tak coba, eh bro kamu tambah gemuk ya" katanya. "Gak gemuk gimana kerjaannya cuma makan tidur saja di sini, belum mulai-mulai kerjanya" kataku. Dah dia gak balas Line ku lagi. Sekitar sore aku gak tau dia bales Line ku karena Hp ku mati saat itu lagi dengerin ceramahnya Ustad tentang Takdir, Rezeki, Hidup dan Mati. Setelah selesai aku baru nyalain Hp dan ada Line masuk dari si "H" tapi waktu lengiriman sudah tadi sore. Isi Line nya begini "Lha kalau pulang jadi gembrot donk 😁". Aku pun tak bales Line nya lagi. Tak selang lama aku baca Line tiba-tiba ada yang telfon tapi tanpa nama. Ternyata sahabatku si "P". Dia bilang begini "eh bro si H apa gak ada, di sosmed kok banyak yang ngucapin duka cita kalau si H gak ada"."Lha aku gak tahu, Hp ku mati soalnya, tadi barusan bales Chat ku kok, masa gak ada sih" kataku sambil setengah tak percaya."Aku cari tahu dulu dah" kata si P. Lalu dia telfon lagi dan mengatakan bahwa benar kalau sahabatku si "H" telah meninggal dunia karena kecelakaan sepeda motor. Hatiku sangat hancur mendengarnya dan aku sangat menyesal di saat terakhirnya aku tak di sampingnya. Benar-benar rasanya sakit banget. Badanku langsung lunglai dan air mata keluar dengan sendirinya. Bahkan mengantarkan ke pemakamannya pun tak bisa. Karena tak memungkinkan untuk pulang, tak ada ongkos dan baru beberapa hari di Jakarta. 😭😭😭

Entah ini cuma filling atau indra ke enam atau ikatan batin beberapa hari sebelum dia Wafat, entah kenapa aku kepikiran terus sama dia sampai aku bilang pada "P", "Kenapa ya aku kok kepikiran terus sama si "H". Terus aku juga sempat lihat orang yang mirip dia pas aku lagi di jalan" tanyaku. "Kangen paling" katanya.
Intinya beberapa hari itu aku kepikiran terus bahkan rasanya aku ke ingat saat di bonceng dia naik motor. Akhirnya ujian persahabatan kami berakhir dengan perpisahan selamanya dengan si "H". Dan kami berdua tetap melanjutkan kisah-kisah kami.

Foto Almarhum (Senyum Terahir Seorang Sahabat)

Sekian Cerita Kisah Persahabatanku. Terimakasih yang sudah membaca. Semoga kisah persahabatanmu Lebih Indah dari pada kisah ku.

Saranku Untuk Kalian Para Pembaca.
1. Jangan pernah tinggalkan Sahabatmu dalam kesendirian.
2. Tertawalah bersama-sama dalam suka maupun duka.
3. Jangan pernah palingkan pandanganmu dari sahabatmu karena ketika kau berpaling kau akan menyesal saat dia tak lagi ada.
4. Tetap ulurkan tanganmu untuk menolong sahabatmu.
5. Bersenang-senanglah ke tempat wisata, ikuti sahabatmu saat dia mengajakmu ke tempat wisata bisa jadi itu permintaan terakhirnya.